iklan


Monday, February 21, 2011

guru


guru..
masih berngiyang,
suara mu di hati ini..
mengilap kejahilan,
merintis kemusykilan..

Bait2 makna, 
yang kau bisikkan.
Sehingga kini,
menjadi jalan, 
meniti kemungkinan..

dan di benak ini,
tersimpul kerinduan,
padamu..

Kerinduan
pada amarah mu,
yg mendorong ku,
di saat ku kaku..

Kerinduan
pada rotan mu
yang mengajar ku,
erti kekuatan,
bukan ketakutan,

Duhai guru..
sekelumit keihklasan,
yang kau titiskan..
tak akan bisa,
kumembalasnya..
walau ku selami,
permata di lautan..
untuk di jadikan,
hamparan jasa2mu..

kerna kasih, 
yang kau titiskan,
menyingkap dahaga,
akal yang kehausan..
dan
untuk ke sekian kalinya..
ku mewacanakan,
terima kasih guru..

Sunday, February 13, 2011

segenap rindu

Dibias kenangan,
dari segenap rindu..
bertalu ratapan,
di medan air mata..

hati yang kabut,
Seakan kalut
bagai si pungguk..
merindui rembulan..

tiada tawa,
menghiasi wajah..
hanya nestapa,
yang kian membuncah,

Sepi melanda,
membelengu rasa..
di jiwa yg bersarang,
gejolak kerinduan..

hanya mampu,
ku sandarkan
sekelumit harapan..
walau luas lautan,
yang menjadi batasan..

dan akan ku terus,
melayari mimpi..
walaupun jauh,
di sudut realiti..
kerna kasih padamu,
tak punya limitasi..

Thursday, February 10, 2011

aku masih disini

Aku masih disini..
menanti hadirmu,
mengotakan janji..
tersungkur kehausan,
berpaut pada madah
yang dulu kau ungkapkan...

Aku disini..
dahagakan cintamu,
di persisiran tandus
seakan tiada erti..

yang hanya berteman
hembusan bayu,
menyusup ke hati..
Seakan suara mu,
membisikan harapan..

bayu meniup,
mengoncang pepohonan..
dedaun berguguran,
di sulami nestapa..

wajah yang sepi,
di silang air mata
membasahi bumi,
merawat hati luka..

disini aku, masih aku...
Sang pengemis cintamu,
Sang penagih janjimu..
sang pendamba kasihmu,

Akan ku terus menanti hadirmu
walau diranap waktu..
walau di hempas ombak,
gelora di hatimu..


dan biarkan aku disini,
sehingga berpusara..
mendambakan cintamu,
hingga ke hujung waktu...



Monday, February 7, 2011

definisi cinta





Tersentak aku,
di kala kau mencoba,
mendefinisikan cinta..
melontar kata2
dengan menurut rasa..

Di kala itu jua,
aku bagai di tampar,
sebuah  kenyataan,
yang tak punya kesudahan..

kasih sayang bagimu,
tidak punya erti,
dan tidak menjaminkan
masa hadapan..

Kasih sayang bagimu,
tak punya apa2
andai tidak menjanjikan
intan dan permata,

dan kata2 mu,
meluluh hati membenam cinta,
yang lama ku tautkan
rasa kasih padamu..

di kala itu,
Seakan hati berbelah bagi..
menelan kepahitan,
bahasa kau lontarkan..

dan jika itu maksudmu...
ternyata kau salah
mendefinisikan cinta...

kerna cinta yang kau maksudkan..
tidak bersyarat,
bagai yang kau madahkan..

di saat itu,
sesal menerpah dari sudut kemelut..
kerna terlanjur cinta pada insan..
yang penuh kepalsuan..

waktu..






Hari demi hari,
berlalu pergi..
mencoret kenangan,
mewarnai waktu..

dalam sedar,
aku termenung..
mengimbas waktu,
menyingkap memori...

namun kekalutan,
meranap bhagia..
meninggalkan nestapa,
membakar sisa asa..

mengenangkan masa,
yang kian berlalu..
yang kini telah pergi,
yang pasti tak kembali..

di sudut kesepian,
ku mengeluh kesakitan..
menahan rasa ngilu,
Yang membeku di kalbu..

di sudut mata ini,
tersingkap kepahitan..
walau di bibir ini,
menampak kan senyuman,

meyakinkan dunia,
aku bisa berdiri..
walau waktu,
tidak lagi mengerti..

Sunday, February 6, 2011

pantai puteri

Di sini seakan emosi, di buai mimpi..
Menyaksikan lautan, di pantai puteri..

Deruan ombak, seakan bersahutan..
Bak dentuman
rabbani,
di bumi malacca..

Pepohonan rhu,
indah di persisiran..
Melambai pada laut, menyangkal bayu kian mendatang..

Ditepian ini ku menyendiri,
menatap langit berbisik pada malam, berkata pada bintang..

Duhai alam, di sudut kelam..
Membelai daku, menjanjikan harapan..
Yang kian rapuh
Di bumi kembara..

trima kasih tuhan..
Menghulur ehsan,
Di saat jiwa,
di mamang kekalutan..